Kenali kosakata gaul khas Semarang seperti 'ik', 'ok', 'he'eh', dan 'ndes'. Sisipkan dalam percakapan biar cepat akrab dengan anak muda Semarang!
Anak muda Semarang punya cara unik dalam berkomunikasi. Mereka menggunakan bahasa Jawa yang dimodifikasi dengan dialek khas, disebut Semarangan, yang membuatnya berbeda dari daerah lain di Jawa Tengah atau Jawa Timur.
Ciri Khas Bahasa Gaul Semarang
Kata Sisipan 'Ik':
Kata ini sering dipakai di akhir kalimat untuk mengekspresikan kekaguman atau kekecewaan. Contoh:
"Ayu tenan, ik!" = "Cantik banget, ya!"
Kata Sisipan 'Ok':
Dipakai untuk menegaskan bahwa sesuatu sudah selesai dilakukan. Contoh:
"Aku wis mangan, ok!" = "Aku sudah makan, kok!"
Kosakata Gaul Semarang yang Populer
Berikut beberapa kata gaul khas Semarang yang sering dipakai anak muda:
"Ik":
Kata ini sering dipakai di akhir kalimat untuk memberi nuansa. Contoh:
"Aku wes neng omah, ik." = "Aku sudah di rumah."
"Rak wis":
Artinya bisa bermacam-macam, tergantung konteks. Biasanya menunjukkan rasa pasrah, bingung, atau kesal. Contoh:
"Buku ne ditinggal wae, rak wis." = "Bukunya tinggalin aja, udah."
"He'eh":
Artinya "iya", tapi lebih santai. Contoh:
"He'eh, esuk tak jemput." = "Iya, besok aku jemput."
"Lhaiske":
Dipakai saat merespons situasi yang bikin cemas atau bingung. Contoh:
"Lhaiske we, njuk piye saiki?" = "Nah, terus gimana sekarang?"
"Ndes":
Kata sapaan untuk teman, meski di beberapa daerah dianggap agak kasar. Contoh:
"Kowe arep ngopo, ndes?" = "Kamu mau ngapain, ndes?"
Makna di Balik Bahasa Gaul Semarang
Bahasa gaul Semarang bukan sekadar alat komunikasi, tapi juga identitas budaya yang melekat dalam kehidupan sehari-hari anak muda. Dengan kosakata yang khas dan penuh warna, mereka bisa mengekspresikan diri dengan lebih akrab dan santai.
Jadi, kalau mau cepat akrab sama anak Semarang, coba deh sisipkan kata-kata di atas dalam percakapanmu!
Credit:
Penulis: Dzaki Syafian
Komentar